Sabtu, 23 Januari 2010

Rencana Sertifikasi Makanan PKL di Yogyakarta



Dalam kunjungan ke Yogyakarta kali ini, kencang berhembus kabar bahwa Pemerintah Daerah setempat akan melakukan sertifikasi makanan bagi para Pedagan Kaki Lima (PKL) dalam waktu dekat. Sertifikasi tersebut merupakan kerjasama antara Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian (Disperindagkoptan) dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta, dalam upaya pemantauan higienitas dan kesehatan makanan yang lebih intensif.
Sebagian besar masyarakat sangat mendukung rencana ini. Mereka berharap sertifikasi ini dapat memicu para PKL untuk mengutamakan kebersihan dan kesehatan dalam makanan yang mereka jual, sehingga masyarakat dapat memperoleh makanan yang higienis dan sehat dengan harga terjangkau. Sedangkan bagi para pedagang, terlontar suara pro dan kontra dalam menanggapi kabar ini.
Paino (70), pemilik warung lesehan di sekitar Malioboro menyatakan penolakan terhadap rencana sertifikasi makanan tersebut. Dia yakin atas kebersihan makanan di warungnya dan beranggapan akan dipersulit dalam mendapatkan sertifikasi tersebut. ”Sertifikasi kebersihan dan kesehatan buat apa? Saya berjualan sejak tahun 1977 dan tidak pernah ada keluhan dari pelanggan yang sakit perut gara – gara makanan saya. Palingan sertifikasi itu juga nanti repot dan sulit”, begitu tanggapannya.
Sinyal dukungan dapat saya temukan pada tanggapan Juari (50), pedagang Nasi Rawon Setan di kawasan Laksda Adisutjipto. Dia menuturkan belum mengetahui tentang rencana sertifikasi tersebut. Meskipun demikian, Juari mengaku siap apabila warungnya dipantau rutin oleh Pemerintah. ”Wah saya belum mendengar tentang sertifikasi itu, tapi saya sih setuju sekali supaya masyarakat juga percaya, meskipun berjualan di pinggir jalan tapi makanan yang saya jual terjamin sehat dan bersih”, ujarnya.

Bahaya dan Manfaat Minyak Jelantah


Jangan pernah menganggap enteng minyak bekas menggoreng, atau yang biasa disebut dengan minyak Jelantah. Penggunaannya yang beragam dapat membuahkan hasil yang berbeda. Minyak bekas menggoreng ini dapat menjadi sangat berbahaya bagi tubuh. Sebaliknya, jelantah dapat menjadi ’penyelamat’ lingkungan apabila digunakan dengan tepat.
Minyak bekas penggorengan yang dibuang begitu saja dapat mencemari lingkungan. Jenis formulasi yang terkandung di dalam jelantah tersebut tidak dapat larut di dalam air sehingga limbahnya mencemari air dan tanah. Lebih berbahaya lagi jika minyak jelantah dipakai ulang hingga 3 atau 4 kali penggorengan. Kandungan asam lemak jenuh yang sangat tinggi pada minyak ini dapat menyebabkan kolesterol, hipertensi, penyumbatan peredaran darah, serta memicu kanker (sumber: dr. R.B. Bambang Witjahjo).
Hal berbeda dilontarkan oleh Safriadi, Perekayasa di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Beliau memandang minyak jelantah sebagai bahan bakar alternatif untuk kompor yang ramah lingkungan, karena termasuk dalam kelompok sumber energi dari nabati yaitu biodiesel. Sumber energi ini dapat dimanfaatkan di tengah kelangkaan elpiji yang kadang terjadi, harga minyak tanah yang melambung, serta tidak tersedianya minyak jarak (seperti yang telah dipromosikan oleh Pemerintah).
”Limbah minyak goreng (weste of vegetable oil) berpotensi menjadi alternatif energi bahan bakar nabati yang ramah lingkungan dan mampu menurunkan 100 % emisi gas buangan Sulfur dan CO2 serta CO sampai dengan 50 %”, ujar Safriadi. Beliau juga menyatakan bahwa biodiesel ini mampu mengurangi pencemaran lingkungan sehingga mendukung program Pemerintah tentang pemanfaatan bahan bakar nabati sebagai bahan bakar ramah lingkungan, sesuai Inpres No.1 / 2006.
Kompor berbahan bakar minyak Jelantah memliki keseimbangan karbon dioksida netral sehingga meminimalkan risiko kompor meledak. Minyak jelantah hanya akan terbakar / meledak jika suhunya di atas 300 derajat celcius. Pihak BPPT berharap teknologi ini dapat dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat.

Mencuri Perhiasan Untuk Belikan Kado Istri

SEMARANG – Seorang lelaki yang berprofesi sebagai pembasmi serangga nekat mencuri satu set perhiasan yang nilainya ditaksir mencapai Rp 12 juta dari kediaman salah satu pelanggannya di Jl. Permata Merah kec. Semarang Utara pada Kamis (31/12).
Tersangka yang berinisial PW (26) berdomisili di daerah Gajahmungkur. Sebelum melakukan pencurian tersebut, tersangka telah beberapa kali mendatangi rumah korban untuk membasmi serangga. Namun ketika aksi pencurian terjadi, tersangka datang atas inisiatif sendiri saat keadaan rumah korban sepi. Kapolsekta Semarang Utara, AKP Suratmin mengatakan, ''Kepada pembantu rumah tangga yang saat itu berada di rumah, Pandu mengaku disuruh pemilik rumah untuk membasmi serangga. Ketika pembantu itu lengah, tersangka mencuri perhiasaan yang saat itu diletakkan di atas almari di kamar korban”.
Akibat aksi tersebut, sejumlah perhiasan berupa cincin emas bermata berlian seberat 6,5 gram, kalung emas seberat 7,5 gram, serta anting emas bermata berlian seberat 7,1 gram raib. Di hadapan penyidik, tersangka mengaku melakukan perbuatan tersebut akibat bingung lantaran tidak punya uang untuk memberikan kado ulang tahun bagi istrinya. Karena perbuatannya tersebut tersangka dijerat Pasal 362 KUHP tentang pencurian.

Rabu, 06 Januari 2010

" AVATAR "


Sutradara : James Cameron
Skenario : James Cameron
Durasi : 162 Menit
Pemain : Sam Worthington, Zoe Saldana, Sigourney Weaver, Stephen Lang, Michelle Rodriguez
Oke, banyak yang penasaran AVATAR itu film apa. film ini bukan versi "manusia" dari film animasi yang tayang di tv. Film ini menceritakan tentang seseorang bernama Jake Sully pada tahun 2154. Jake diperankan oleh Sam Worthington. Dia adalah mantan Marinir Amerika yang terluka saat terjadi peperangan. Jake kemudian terpilih untuk menjalani program Avatar dimana program tersebut memungkinkan Jake untuk dapat kembali berjalan. Kemudian Jake pergi ke Pandora dimana lanskap kebanyakan dari planet ini hanyalah hutan belantara yang bejarak 4.3 tahun cahaya dari Bumi. Nah program avatar ini sebenarnya disebabkan Karena manusia tidak dapat menghirup udara di Pandora sehingga mereka menciptakan manusia secara genetis sama dengan Na'vi. Na'vi adalah makhluk asli Pandora.
Pandora sebenarnya adalah sebuah bulan yang mengorbit planet gas raksasa yang bernama Polythemis. Pandora adalah bulan ekstraterestrial yang rindang dengan kehidupan yang unik - banyak makhluk cantik, tetapi banyak juga yang mengerikan. Pandora sendiri merupakan rumah bagi para Na'vi yaitu makhluk ras humanoid yang primitif dan memiliki kemampuan yang lebih dibandingkan dengan manusia biasa, memiliki tinggi 3 meter dan berkulit biru. Para Na'vi ini hidup secara harmonis di dunia mereka yang masih murni.
Ciri paling penting Pandora adalah atmosfer berbasis amonianya. Manusia dapat bertahan di permukaan Pandora tanpa alat pelindung, namun mereka memerlukan persediaan oksigen atau mereka akan tewas. Ciri penting lain yang mengundang manusia datang ke tempat ini adalah mineral langka yang disebut "Unobtainium". Unobtainium memproduksi gaya magnetik yang kuat dan vital untuk memproduksi komponen kapal angkasa Bumi yang maju. Sementara Unobtainium sangat langka di Bumi, jumlah Unobtainium sangat banyak di Pandora.
Singkat cerita Jake kemudian bertemu dengan wanita Na'vi yang bernama Neytiri (Zoe Saldaña). Seiring berjalannya waktu, Jake kemudian memutuskan untuk bergabung dengan klan Na'vi dan mulai jatuh cinta dengan Neytiri. Jake yang ikut dalam program avatar, sama sekali tidak menyadari bahwa ia telah direkrut untuk menjadi bagian dalam penyerangan Pandora. Akibatnya, Jake terjebak dalam keadaan diantara kubu tentara bumi dengan kubu Na'vi yang memaksa dia untuk menentukan kubu mana yang akan ia pilih dalam pertempuran yang akan menentukan nasib Pandora.
Jake Sully dengan wujud avatar, yang seharusnya menjadi penghubung antara manusia dari bumi dengan para na'vi dan membujuk na'vi agar bersedia pindah dari tanah tinggalnya, akhirnya malah memimpin para na'vi dengan para kesatrianya dalam sebuah perang dengan manusia bumi karena tindakan manusia bumi yang menghancurkan tanah tinggal para na'vi dengan cara yang sewenang-wenang. film ini menyuguhkan gambar - gambar bagus yang mengajak kita untuk berimajinasi tentang masa depan. sangat layak tonton hehe

Air Terjun "Kedung Kayang"


Hmm masih di wilayah sekitar Merapi, tepatnya lereng Gunung Merapi di bagian timur Kabupaten Magelang. Di sana . . ada AIR TERJUN!! Haha aku baru tauu deh, beneran. Tadinya aku kira Merapi itu ya Gunung, gak ada yang lainnya. Males, gak menarik, jauuhh. Oke ternyata aku salah. Secara gak sengaja dan tanpa direncanakan, aku dan keluarga sempet ’nyasar’ ke tempat ini. Tempat ini namanya Air Terjun ”Kedung Kayang”. Setelah tanya- tanya dikit sama mas Bowo (guide), lokasi tepatnya di Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Agak ribet ngingetnya kalo gak ditulis hehe. Tempat ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Boyolali.
Akses menuju tempat ini masih sangat ”alam”. Kenapa aku bilang sangat alam? Soalnya gak ada penunjuk jalan (makanya kami tiba – tiba bisa tembus nyampe sini tanpa tau arah), terjal, dan licin. Kanan kiri jalan full Hutan, itu pasti. Karena udah terlanjur jadi sekalian aja mampir ke air terjun, itu pemikiran kami. Tanpa kami tahu jarak antara tempat parkir dan air terjun masih sangat sangat jauh sekali. Tapi saat sampai di air terjun, pengorbanan itu terbayar! Pemandangannya oke, anginnya kenceenngg, hawanya sejuk, dan air terjunnyaaa baguuss banget. Airnya super dingin dan super jernih, banyak yang berendam di sini. Gak kalah dari Tawangmangu loh! Makanya walaupun akses ke tempat ini masih terbilang susah, tapi sudah cukup banyak pengunjung yang berdatangan dari berbagai kota. Sayang banget belum ada penanganan serius dari pemerintah setempat.

MERAPI..


Merapi. Identik dengan Gunung Api aktif yang sewaktu – waktu bisa menyemburkan laharnya. Akibat Letusan Gunung dan Gempa bumi yang melanda Yogyakarta dan sekitarnya pada tahun 2006 lalu, wilayah sekitar Gunung Merapi juga ikut kena imbas. Beberapa bangunan runtuh dan Tempat perlindungan / bunker yang disiapkan untuk warga saat terjadi letusan pun ikut tertutup tanah. Walaupun sebagian tanah yang menutupi bunker tersebut sudah dikeruk, tetapi jalan masuk menuju bunker masih tertutup sebagian.

Hampir tidak pernah terbesit dalam benak saya untuk berkunjung ke sana. Apa bagusnya melihat Gunung ? Paling – paling hanya ada tanah dan pohon. Sepi dan Membosankan. Ya, itulah pemikiran saya sebelumnya. Hingga akhirnya saya dan keluarga mengunjungi mbok yang dulu ikut keluarga kami. Beliau tinggal di dekat kawasan Merapi tersebut. Kami diajak berkeliling daerah tersebut. Ternyata daerah sekitar wilayah ini benar – benar subur, pemandangannya indah, dan cuacanya sangat sejuk, sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan (saya juga tidak akan percaya jika belum melihat sendiri ;p). Cukup banyak wisatawan yang berkunjung, termasuk wisatawan asing. Mereka yang bosan dengan hiruk pikuk perkotaan menemukan ketenangan di tempat ini. Mereka yang datang memiliki tujuan masing – masing, dari hiking, meditasi, hingga sekedar melihat reruntuhan bekas letusan dan gempa yang dijadikan objek fotografi.
Tak jauh dari tempat itu, tepatnya di Sleman-Yogyakarta, terdapat Museum Gunung Api Merapi. Tadinya untuk masuk museum ini tidak dipungut biaya sama sekali, tetapi sejak 1 Januari 2010 kemarin, pengunjung museum dikenai biaya Rp 3.000,- per orang. Mungkin untuk pemeliharaan dan renovasi bangunan. Lokasi yang agak jauh dari kota dan kurangnya promosi ke luar daerah menyebabkan tempat – tempat ini ”tersembunyi” dari masyarakat. Padahal jika dikelola dengan baik, tempat ini cukup memiliki potensi dan prospek yang bagus sebagai wisata edukasi.

Penghormatan untuk Gus Dur

Untuk menghormati Gus Dur, masyarakat melakukan gelaran doa bersama di berbagai wilayah di Indonesia. Hebatnya, partisipan doa bersama tersebut merupakan masyarakat lintas agama. padahal seperti yang kita ketahui, Gus Dur merupakan seorang pemuka agama Islam yang tersohor. gambar - gambar di bawah ini merupakan beberapa dokumentasi doa bersama tersebut.

foto : Deny hermawan


umat Hindu melantunkan puja - pujaan dan lagu spiritual di wilayah Sleman, Yogyakarta pada Minggu, 3 Januari 2010 malam di kantor Interfidei.


foto : Aira Maharani

untuk gambar ini, merupakan sejumlah warga Tionghoa dan Kong hu chu yang menggelar doa bersama pada Selasa, 5 Januari 2010 malam di kawasan Klenteng Poncowinatan Yogyakarta.

Doa bersama lintas agama ini sebenarnya tidak hanya dilakukan di wilayah Yogya saja. saya melihat di beberapa media bahwa terjadi kegiatan serupa di wilayah Jakarta, Bogor, dan Semarang.
khusus untuk wilayah Semarang, saya sempat menyaksikan gelaran doa tersebut di pelataran Tugu Muda. doa ini ditujukan untuk mengiringi kepergian Gus Dur dan Frans Seda. foto kedua tokoh tersebut dibawa dua orang peserta doa dalam ukuran bingkai besar. doa ini dipimpin oleh pemuka agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Kong Hu Chu. peserta acara ini cukup banyak dan menimbulkan kerumunan di sekitarnya. ikut senang rasanya melihat masyarakat lintas agama dapat rukun dan saling mendoakan. Sayangnya saya tidak sempat mengabadikan momen tersebut ^^V